Manajer Proyek di Malaysia Nekat Bakar Uang Tunai Rp 3,8 Miliar Saat Penggerebekan Kasus Korupsi
Kuala Lumpur, Malaysia - Aksi nekat dan mencengangkan dilakukan oleh seorang tersangka kasus korupsi di Malaysia. Dalam upaya menghilangkan barang bukti yang dapat menjeratnya, ia membakar uang tunai senilai hampir 1 juta Ringgit Malaysia, atau setara dengan Rp 3,8 miliar. Insiden dramatis ini terjadi saat Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC) melakukan penggerebekan di kediamannya.
Informasi mengenai aksi pembakaran uang tunai ini diungkapkan oleh sejumlah sumber yang dikutip oleh kantor berita Malaysia, Bernama, dan kemudian dilaporkan oleh The Star pada Sabtu, 19 Juli 2025. Identitas tersangka pelaku pembakaran uang tunai tersebut tidak diungkapkan secara rinci kepada publik, namun sumber-sumber tersebut menyebutkan bahwa tersangka adalah seorang manajer proyek di sebuah perusahaan konstruksi terkemuka di Malaysia. Ia diduga terlibat dalam kasus korupsi terkait tender proyek pembangunan pusat data.
Menurut sumber yang dikutip oleh Bernama, tersangka bertindak nekat membakar uang tunai dalam jumlah besar tersebut karena panik dan terkejut saat MACC melakukan penggerebekan. Diduga, ia berusaha sekuat tenaga untuk menghilangkan barang bukti yang dapat memberatkannya dalam kasus korupsi yang sedang diselidiki.
Penggerebekan yang dilakukan oleh tim penyelidik MACC di kediaman tersangka yang terletak di area Petaling Jaya pada Kamis, 17 Juli, menemukan fakta yang mencengangkan. Tim menemukan beberapa bundel uang kertas pecahan 100 Ringgit Malaysia dengan nilai total hampir 1 juta Ringgit yang sedang dalam proses pembakaran.
"Tersangka diyakini bertindak nekat dengan mengambil beberapa bundel uang tunai dan mencoba untuk menghancurkannya dengan api setelah melihat kedatangan tim MACC," ungkap sumber yang dikutip oleh Bernama. Aksi ini menunjukkan betapa paniknya tersangka dalam menghadapi penggerebekan dan betapa ia berupaya keras untuk menyembunyikan bukti-bukti yang ada.
Setelah berhasil membuka pintu rumah, tim MACC yang melakukan penggerebekan mendapati bahwa bagian dalam rumah dipenuhi dengan asap tebal yang berasal dari kamar mandi. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, tim menemukan uang kertas pecahan 100 Ringgit yang terbakar dengan nilai total hampir 1 juta Ringgit di kamar mandi. Penemuan ini menjadi bukti nyata dari upaya nekat tersangka untuk menghilangkan barang bukti.
Selain menemukan uang tunai yang dibakar, pemeriksaan menyeluruh terhadap kediaman tersangka juga mengungkap temuan lain yang tak kalah mengejutkan. Tim MACC menemukan uang tunai sekitar 7,5 juta Ringgit Malaysia, atau setara dengan Rp 28,8 miliar, yang disimpan di beberapa kotak bantal di berbagai tempat di rumah tersebut. Selain itu, tim juga menemukan tiga jam tangan mewah merek Rolex, Omega, dan Cartier, serta berbagai perhiasan termasuk cincin dan koin emas.
Seluruh barang bukti yang ditemukan, termasuk uang tunai yang dibakar, uang tunai yang disimpan di kotak bantal, jam tangan mewah, dan perhiasan, disita oleh MACC untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut. Barang-barang tersebut akan digunakan sebagai bukti dalam proses hukum yang akan dijalani oleh tersangka.
Wakil Kepala Komisioner MACC, Ahmad Khusairi Yahaya, mengonfirmasi insiden pembakaran uang tunai tersebut. Ia menegaskan bahwa upaya tersangka untuk menghilangkan barang bukti merupakan pelanggaran berat yang dapat dikenakan sanksi hukum yang tegas. Berdasarkan hukum yang berlaku, tersangka dapat diancam dengan hukuman maksimal tujuh tahun penjara dan denda yang signifikan.
Ahmad Khusairi juga menambahkan bahwa fokus utama penyelidikan kasus ini adalah untuk mengungkap dugaan tindak pidana penyuapan dan pertanggungjawaban korporasi atas tindakan korupsi yang dilakukan oleh tersangka. MACC akan bekerja keras untuk mengumpulkan bukti-bukti yang kuat dan memastikan bahwa tersangka dapat diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus ini menjadi sorotan publik di Malaysia dan menimbulkan berbagai reaksi. Banyak pihak yang mengecam tindakan nekat tersangka yang berusaha menghilangkan barang bukti dengan cara membakar uang tunai. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap hukum dan upaya untuk menghalangi proses peradilan.
Kasus ini juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya integritas dan transparansi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Korupsi merupakan masalah serius yang dapat merusak tatanan sosial dan ekonomi suatu negara. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mencegah dan memberantas korupsi di semua tingkatan.
MACC sebagai lembaga anti-korupsi di Malaysia memiliki peran yang sangat penting dalam memberantas korupsi. MACC harus terus meningkatkan kinerja dan profesionalismenya dalam melakukan penyelidikan dan penindakan terhadap kasus-kasus korupsi. Selain itu, MACC juga harus menjalin kerjasama yang erat dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, media, dan lembaga pemerintah lainnya, untuk menciptakan lingkungan yang anti-korupsi.
Kasus ini juga menjadi pelajaran bagi para pelaku bisnis dan pejabat publik untuk selalu menjunjung tinggi etika dan integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab. Jangan pernah tergoda untuk melakukan tindakan korupsi yang dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat luas.
Pemerintah Malaysia juga harus terus memperkuat sistem hukum dan kelembagaan yang ada untuk mencegah dan memberantas korupsi. Peraturan perundang-undangan yang ada harus dievaluasi dan diperbaiki agar lebih efektif dalam menjerat para pelaku korupsi. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara dan proyek-proyek pembangunan.
Masyarakat juga memiliki peran yang penting dalam memberantas korupsi. Masyarakat harus berani melaporkan tindakan korupsi yang mereka ketahui kepada pihak yang berwenang. Selain itu, masyarakat juga harus aktif mengawasi kinerja pemerintah dan lembaga publik lainnya untuk memastikan bahwa mereka menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dan transparan.
Kasus pembakaran uang tunai oleh tersangka korupsi di Malaysia ini menjadi bukti nyata bahwa korupsi masih menjadi masalah serius yang perlu ditangani secara serius. Diperlukan upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari semua pihak untuk mencegah dan memberantas korupsi agar tercipta masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.
